Harga Tanah Menjulang Saatnya Berinvestasi

Harga tanah menjadi sangat mudah naik terutama di beberapa daerah seperti Yogyakarta. Permintaan hunian yang begitu tinggi mendorong pengembang melakukan aksi beli properti yang menyebabkan melambungnya harga properti jauh diatas NJOP. Kenaikan harga tanah bahkan diperkirakan lebih dari 50% setahun, kenaikan ini tentu tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan terutama jika hanya mengandalkan gaji. Sebagai investasi propeti memang tidak liquid namun jika kita jeli permintaan yang tinggi terhadap rumah tipe sederhana memungkinkan kita menjual investasi yang kita miliki jauh lebih tinggi.

Investasi Vs Kebutuhan Properti

Rumah (Tempo)
Yang menarik dari properti adalah nilai yang terus naik dan kebutuhan akan rumah tinggal terutama keluarga baru membuat nilai dari properti berlipat ganda. Sayangnya tidak banyak pasangan muda yang berani mengambil langkah revolusioner untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal terlebih dahulu dibanding kebutuhan lain, kendaraan misalnya. Pengalaman penulis ketika pertama kali membeli properti senilai Rp.115 juta pada tahun 2009 hanya dengan dana 20 juta memang membutuhkan kebaranian, bukan saja kekhawatiran bagaimana menyelesaikan pinjamana bank nantinya tetapi juga kenyataan bahwa teramat sulit mencari rumah di lokasi yang tepat dengan harga murah, disisi lain godaan besar pasangan muda untuk memenuhi gengsi seringkali menyebabkan meraka memilih kredit kendaraan dibanding properti, fakta banhwa mengajukan pinjaman pembelian mobil jauh lebih mudah dibanding mengajukan KPR juga mendorong peningkatan fenomena konsumtif ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar