Gejala Dan Penyebab Rusaknya Power Steering

Setiap mobil dengan pembuatan di tahun 2000 ke atas biasanya sudah di lengkapi dengan piranti kemudi power steering. Untuk tipe mobil lawas dan angkutan berat sebagian masih menggunakan Power Steering jenis fluida cair atau di sebut juga hidrolik. Fluida yang digunakan biasanya adalah oli dengan viscositas rendah atau encer, oli dipompa hingga tekanannya naik kemudian di gunakan untuk mendorong atau menggeser batang kemudi.

Pompa Power steering di gerakkan/diputar menggunakan V belt dan pulley yang kemudian di hubungkan dengan poros mesin.

Bagi pemilik mobil dengan power steering jenis hidrolik sangat penting untuk selalu mengecek dan merawat agar selalu bekerja dengan normal karena jenis ini lebih banyak menggunakan komponen di banding jenis power steering lainnya.

Untuk mencegahan anda harus mengenali apa saja gejala dan penyebab rusaknya power steering mobil.


Berikut ini Pawarta.com rangkumkan beberapa ciri gejala dan penyebabnnya :

Umur Power Steering. Pada usia Power steering lebih dari 5 tahun atau mobil yang sudah digunakan hingga jarak tempuh 100 ribu km, biasanya akan mengalami kerusakan atau kebocoran pada selang dan seal rack steer. Hal ini di tandai dengan tetesan oli atau rembesan yang berasal dari rumah rack, tanda tanda yang lain adalah ketika setir di belokkan timbu suara bedecit atau dengungan seperti gesekan.

Sementara waktu masalah ini dapat di tangani dengan rajin mengecek oli power steering dan menambahnya jika kurang, tapi sebisa mungkin untuk segera membongkarnya dan mengganti seal, selain itu juga lakukan pembersihan rumah as rack steer dari kotoran dan gram (logam lembut) karena bila terlalu lama dibiarkan dapat mengores permukaan As steer dan merusak komponen lainnya.

Oli Power Steering. Untuk anda yang ingin mengganti atau menambah oli power steering sendiri di rumah, jangan salah mengisinya dengan oli rem, walaupun kekentalan nya sama, oli rem mempunyai sifat yang berbeda dengan oli jenis power steering. Kesalahan atau kecerobohan ini dapat merusak pompa oli, karena selain sebagai fluida kerja oli power steering juga sebagai pelumas pompa.

Karet Boot Rack Steer Robek. Biasanya karena sudah termakan usia atau tersangkut karena letaknya di bawah, karet pelidung rack steer atau lebih di kenal dengan karet boot mengalami kerusakan atau sobek. Jika terlalu lama di biarkan debu, air dan pasir dapat masuk dan membuat rack steer berkarat, lebih parahnya lagi adalah menyebabkan permukaannya tergores dan membuat seal oli bocor. Gejala awalnya adalah stir menjadi berat dan mengeluarkan bunyi jika roda berbelok. Anda bisa melakukan pengecekan sekalian mengganti oli mesin, jika karet ini robek segera ganti dengan yang baru.

Pemakaian Tidak Wajar. Pemakaian extreme dapat menyebabkan selang dan karet karet seal rusak, hal ini terjadi karena penggunaan mobil di luar batas. Contohnya pada mobil offroad, rely, slalom dan drifting yang sering melakukan belokan maneuver ekstrem sehingga membuat tekanan oli pada sirkuit power steering menjadi sangat tinggi dan panas. Semakin sering diperlakukan seperti itu, selang akan rusak dan bocor.

Lebih baik mencegah dari pada memperbaiki, karena untuk melakukan service power steering tidak lah murah selain itu juga memakan waktu lama. Bila anda ingin lebih awet lakukan langkah Tips Merawat Power Steering Supaya Awet pada kendaraan.
Untuk servis ataupun perbaikan, ganti seal membutuhkan waktu 3-4 jam dengan biaya Rp 150.000 - 450.000. Namun jika terjadi kerusakan pada mekanis, misalnya rack as power steering, biaya hingga mencapai Rp 2 juta. (YS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar